Pertapaan Indrakila Sebagai Ruang Negosiasi Budaya: Antara Sejarah dan Budaya Berbasis Wisata Spiritual

Authors

  • Ahmad Rofi Uddin Ahmad Rofi Uddin Universitas Negeri Malang Author
  • Syska Liana Author

Keywords:

Indrokilo, Budaya, & Sejarah.

Abstract

Pertapaan Indrokilo di lereng Gunung Ringgit merupakan situs cagar budaya yang mengalami
transformasi fungsi dan makna dalam konteks sosial-budaya kontemporer. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis bagaimana situs ini menjadi ruang negosiasi budaya antara nilainilai sejarah,
praktik spiritual, dan kepentingan wisata modern. Dengan pendekatan kualitatif melalui observasi
partisipatif dan wawancara mendalam, studi ini mengacu pada teori multivokalitas dari James
Clifford dan konsep liminalitas serta communitas dari Victor Turner. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Pertapaan Indrokilo merupakan ruang multivokal yang dimaknai secara beragam oleh
peziarah, wisatawan, masyarakat lokal, dan akademisi. Situs ini menjadi arena transisi spiritual dan
membentuk solidaritas temporer, namun juga menghadapi ketegangan antara pelestarian nilai
historis dan ekspresi religius kontemporer, termasuk praktik pembangunan fisik yang mengubah struktur aslinya. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan partisipatif dan pendekatan
edukatif dalam menjaga keberlanjutan situs budaya. Dengan memahami situs sebagai arena
negosiasi makna yang dinamis, maka pelestarian dapat dilakukan secara adaptif dan inklusif,
sehingga Pertapaan Indrokilo tetap menjadi warisan budaya yang hidup di tengah perubahan
zaman.

Downloads

Published

2025-08-03

Issue

Section

Artikel